Tahap Proses pembuatan game
Proses pembuatan game, diawali dengan brainstroming dari semua orang yang terlibat. Kemudian dari hasil brainstroming tersebut, ada beberapa patokan yang digunakan dalam pengembangan selanjutnya. Pertama, desain karakter. Kedua, skenariio. Dan ketiga aturan main.
Setelah brainstroming. Programer mulai melakukan coding, dan sementara itu desainer mulai menggarap karakter. Tentu saja dibarengi dengan pembuatan sound effect dan music ilustrasi untuk membuat suasana semakin hidup . setelah selesai, semuanya dikumpulkanjadi satu dan diolah lagi bersama-sama.
Untuk desain karakter, biasanya menggunakan software olah grafis seperti Adobe Photoshop. Sedangkan coding biasanya menggunakan bahasa pemrograman seperti C++ atau yang lainnya. Sampai tahap ini biasanya masih banyak sekali kesalahan-kesalahan yang ditemukan.
Bahkan kesalahan ini bisa mencapai 1 miliar kesalahan coding yang ditemukan dalam tahap ini, setelah dijadikan satu dengan menggunakan game engine, hasilnya akan dievaluasi. Tahap ini terus berulang, sampai kesalahan bisa diminimalisasi sekecil mungkin. Biasanya bisa sampai 6 bulan.
Setelah selesai, kadang masih saja ditemukan kesalahan coding yang muncul. Dalam tahap akhir, kesalahan coding ini tidak boleh sampai merusak skenario. Namun terkadang ada kalanya programer game menemukan bug yang justru menimbulkan fitur baru. Misalnya dalam coding ditujukan untuk menggambarkan seorang musuh tertembak dan lari. Namun pada saat diuji coba , musuh malah lari sambil menembak ke belakang. Hal ini memunculkan lagi fitur tambahan yang menjadikan game lebih menarik.
Memang, ada kalanya game yang sudah dirilis juga masih memunculkan kesalahan. Seperti, gambar pohon yang warnanya berbeda,atau sang tokoh utama yang berkostum salah. Kesalahan yang juga terjadi adalah kesalahan skenario. Di mana kadang terjadi, seorang pemain yang sudah melewati level tertentu, berhasil menang. Namun ternyata pemain justru malah mundur lagi ke level sebelumnya.
Setiap bug yang muncul, berarti harus dilakukan coding ulang atau pembenahan menyeluruh. Sebab, satu bug saja yang muncul bisa menjadi pemicu munculnya bug lain.
Soundtrack
Tahap lainnya yang tidak kalah penting adalah pembuatan Sound effect ataupun Sountrack. Pada pembuatan sound effect dan musik biasanya menggunakan perangkat sendiri yang khusus untuk membuat sound effect. Atau bahkan ada pula beberapa developer game yang menyewa sebuah band untuk membuat soundtrack pada game buatan mereka.
Setelah selesai outputnya akan di inject ke dalam game engine. Tentu saja, ada banyak sound effect dan musik yang dibuat. Mulai dari untuk intro, setiap adegan, hingga ke musik ilustrasi yang selalu terdengar sayup saat game dimainkan. Dan banyak lagi hal-hal yang membutuhkan sound effect, seperti suara pedang, desingan peluru dan lain-lain.
Proses memasukan sound dan musik dilakukan programer. Masing-masing file dieksekusi atau diaktifkan sesuai dengan codingnya.
Tahap Testing
Setelah tahap proses pembuatan selesai, akan diakhiri dengan sebuah game testing, sebelum melangkah ke tahap berikutnya. Orang yang bertugas melakukan testing ini disebut game tester. Pada proses ini seorang game tester akan menjalankan game secara terus menerus, dan membuat laporan berupa daftar kesalahan dan laporan lain yang bisa menjadi acuan pengembangan game lainnya. Bukan hanya alur serta fitur yang dicoba dijalankan serta di-review, namun juga musik, tingkat kesulitan, senjata,bahkan sampai ke sistem penilaian.
Bermain game dan menguji sebuah game adalah dua hal yang sangat berbeda. Saat pengujian, seorang pengujian, seorang tester game harus mencoba setiap jurus, kombinasi pukulan, teka-teki, hingga ke skenario secara keseluruhan. Tentu saja, sambil mencocokan dengan yang ada dalam panduan awal skenario serta delisting program.
Kesimpulan
Melihat rumitnya proses tersebut, tentu harusnya kita tidak boleh mencela atau menghina sebuah game. Meskipun game tersebut mempunyai banyak kekurangan. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar